MASJID HIDAYATULLAH PONTIANAK

MASJID HIDAYATULLAH PONTIANAK

Kamis, 29 Januari 2009

FATWA MEROKOK HARAM

Komnas Perlindungan Anak Minta Iklan Rokok Dihapuskan

Menindaklanjuti fatwa haram rokok untuk anak-anak dan wanita hamil, sebagai bentuk perlindungan terhadap anak-anak. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mendaftarkan uji materi terhadap pasal 46 ayat 3 (c) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran iklan rokok ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Iklan rokok dipakai sebagai strategi bagi anak untuk merokok. Itu yang jadi alasan kami melakukan uji materi dan meminta Mahkamah Konstitusi membatalkan pasal 46. Karena yang menjadi korban adalah anak-anak," ujar Wakil Ketua Umum Muhammad Joni saat mendaftarkan gugatan uji materi, di kantor Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Kamis (29/1).
Dia mengatakan, uji materi khususnya pasal 46 ayat 3 (c) yang berbunyi Siaran iklan niaga dilarang melakukan: (c) promosi rokok yang memperagakan wujud rokok, adalah sebagai bentuk upaya Komnas PA dalam melindungi anak-anak terhadap dampak iklan rokok.
"Kita ingin iklan rokok dihapuskan secara komprehensif. Jadi tidak ada lagi iklan rokok sepanjang frase memperagakan wujud rokok, harus dibatalkan," tegasnya
Joni menambahkan, rokok adalah zat adiktif yang hampir sama dengan minuman keras, dengan beredarnya iklan rokok dikhawatirkan menjadi strategi positif untuk meningkatkan jumlah perokok dikalangan anak-anak.
Selain itu, tambahnya MUI juga telah merumuskan rekomendasi fatwa haram merokok. Larangan tersebut di antaranya meminta pemerintah baik pusat maupun daerah untuk melakukan larangan iklan merokok, baik iklan langsung maupun tidak langsung.
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta menyatakan setuju dengan fatwa merokok haram yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sebab,
menurutnya, fatwa itu dinilai juga bisa melindungi kaum perempuan dan anak-anak yang harus dibebaskan dari asap rokok.
"Kalau MUI menelurkan fatwa itu, jelas dengan landasan agama. Kalau saya, melihat dari sisi hak perempuan dan anak yang harus dilindungi juga," katanya.
Dia juga mengatakan, ada banyak regulasi yang harus diatur untuk melindungi dua kelompok tersebut dari asap rokok. Salah satunya adalah tempat-tempat yang harus bebas dari asap rokok. Selain itu, juga sosialisasi bahwa anak-anak dan perempuan tak boleh terekspos langsung dengan rokok. "Juga, iklan rokok yang tak boleh ditayangkan dalam acara anak-anak," tandasnya. (novel)

Selasa, 27 Januari 2009

Hidup itu Perjuangan

Oleh: Ustd. Abdurrahman Muhammad
Pimpinan Umum Hidayatullah

"Dan barang siapa Berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini twmpat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak..." (QS An-Nisa: 100)

Di suatu siang seorang pedagang asongan sedang istirahat di sebuah taman kota. Sambil menikmati semilir angin, matanya tertuju pada selembar daun yang ujungnya terdapat bungkusan kecil yang berwarna putih kecoklat-coklatan. Baru kali ini pemuda itu mengamati secara serius fenomena kepompong yang waktu di desanya dahulu dapat dijumpai kapan saja.

Sudah sepuluh menit ia mengamati bungkusan kecil yang terus bergerak-gerak itu. Ia berpikir, alangkah beratnya perjuangan anak kupu-kupu yang berada dalam kepompong itu. Ia membayangkan, bagaimana kupu-kupu itu harus keluar dari lubang kecil yang besarnya tak melebihi lubang jarum itu? Tak sabar, dan atas nama rasa "kasihan" pengasong itu akhirnya mengeluarkan gunting kecil di sakunya, lalu memotong ujungnya. Dalam hitungan detik, kupu-kupu itu keluar dari kepompongnya dalam bentuk tubuh gembrot dan sayap berkerut. Ia tunggu kupu-kupu itu terbang mengepakkan sayapnya. Tapi harapan tinggal harapan, sang kupu hanya bisa bergerak-gerak di tanah karena badannya terlalu gemuk dan sayapnya mengkerut, tidak mengembang.
Hidup adalah kerja keras dan perjuangan. Siapapun yang mengharapkan kesuksesan, harus merasakan terlebih dahulu pahit getirnya perjuangan dan beratnya kerja keras. Yang dimaksud kerja keras bukan sekadar membanting tulang dan memeras keringat, tapi di dalamnya juga terkandung pengertian memeras pikiran dan mengolah perasaan. Potensi fisik, akal, hati, dan ruhani didayagunakan seoptimal mungkin untuk meraih harapan dan cita-cita. Ditambah dengan doa dan tawakkal, insya Allah kesuksesan telah menunggu.

Setiap anak lahir diiringi dengan tetesan darah ibunya. Itu artinya, setiap anak manusia harus berjuang, bekerja keras, dan mau berkorban. Tidak ada yang gratis, tidak ada yang instant. Hidup kita baru memiliki arti jika ada keringat yang kita kucurkan. Ada air mata yang menetes. Jika perlu, ada darah yang keluar.

"Tidak sama antara Mukmin yang duduk-duduk (tidak ikut berperang) sedang ia tidak uzur dengan orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya..." (AnNisaa [41: 95).

Dalam kehidupan nyata, betapa banyak kesalahan seperti yang dilakukan oleh pedagang asongan di atas. Masih banyak orangtua yang tidak mau mendidik anaknya kerja keras dan kerja cerdas, tapi berharap anaknya sukses di kemudian hari.

Sudah dapat diduga, apa akibatnya jika "putra mahkota" diserahi kedudukan yang tinggi di perusahaan atau di lembaga pendidikan atau di sebuah organisasi politik dan massa, semata-mata hanya karena dia adalah putra mahkota. Bukan karena kompetensi, kapasitas, dan kapabilitasnya.

Bersyukurlah jika saat ini kita sedang ditempa keadaan, diuji oleh kondisi, dan dipaksa oleh nasib. Saatnya bagi kita untuk membuktikan bahwa janji Allah Subhanahu wa Ta ala (SWT) itu benar. Kita bekerja keras, berjuang, bersungguh-sungguh melakukan perubahan. Pantang mengeluh, pantang putus asa, dan pantang menyerah.

Meta dan morphe, demikian asal kata metamorfosis yang diambil dari bahasa Yunani untuk menunjukkan arti perubahan yang terjadi pada seekor kupu-kupu. Suatu perubahan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dari seekor ulat, menjadi kepompong, lalu berubah menjadi kupu-kupu. Perubahan semacam inilah yang dikehendaki oleh Islam dengan istilah hijrah. Wallahu alam bishawab.

Jumat, 23 Januari 2009

Santri Lagi Belajar


Dalam rangka meningkatkan kualitas keimanan para santri, yayasan hidayatullah yang didalamnya terdapat Amal usaha yaitu Panti Asuhan Uswatun Hasanah, selalu berusaha melakukan yang terbaik bagi santrinya, setiap selesai sholat wajib lima waktu tentunya dengan berjamaah di Mesjid Hidayatullah, maka diisi dengan pembekalan bagi para santri terutama dibidang ilmu keagamaan, agar kelak para santri dapat meneruskan perjuangan dalam rangka menegakan agama Allah di muka bumi.