MASJID HIDAYATULLAH PONTIANAK

MASJID HIDAYATULLAH PONTIANAK

Selasa, 03 Februari 2009

KEMENANGAN PASTI DI TANGAN UMAT ISLAM

Oleh: Ustad. Abdurrahman Muhammad
Pimpinan Umum Hidayatullah



Jumlah umat Islam pada saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) menyampaikan sabdanya itu masih sangat sedikit. Wilayah kekuasaannya baru sebatas Madinah, bahkan Makkah pun belum dibebaskan. Selain populasinya sedikit dan teritorialnya terbatas, kekuatan yang dimiliki baik kekuatan ekonomi maupun militer masih jauh dari memadai.

Adalah tugas pemimpin untuk menanamkan keyakinan, mengobarkan semangat, dan memberikan harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik. Pemimpin adalah motivator utama, dalam dirinya terdapat keyakinan yang kokoh, utuh dan bulat bahwa perjuangannya akan mencapai sukses gemilang. Tak ada keraguan sedikit pun dalam dirinya bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala (SWT) berpihak pada perjuangannya, kelak Allah SWT pula yang akan memenangkan perjuangannya.

Pemimpin yang masih ragu-ragu, yang keyakinannya kurang bulat dan utuh, masih suka mengeluh, dan semangatnya loyo sebaiknya secepatnya meletakkan jabatannya dan memberikan kesempatan kepada yang lain untuk mengambil alih kepemimpinannya. Pemimpin yang masih ragu terhadap visi masa depannya sama sekali tak layak memimpin. Hanya mereka yang memiliki visi yang jelas dan yakin terhadap visinya saja yang layak dan memenuhi syarat menjadi pemimpin.

Dakwah dan perjuangan menegakkan Islam bukanlah perjalanan pendek dan sekali jalan. Jarak tempuhnya jauh, berliku, dan terjal. Hanya orang-orang yang memiliki keyakinan yang utuh dan kesabaran yang tinggi saja yang akan mampu melalui perjuangan ini. Allah SWT sendiri menginga

"Kalau yang kamu serukan kepada mereka keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka...." (At-Taubah [9]: 42).

Dalam konteks sekarang, di antara penduduk Palestina yang sedikit itu, berapa persen dari yang ikut berperang memanggul senjata menghadapi agressor Israel? Dalam situasi sekarang ini, semestinya semua lelaki dewasa Palestina ditambah dengan warga Arab di sekitarnya terjun ke medan laga, mempertaruhkan jiwa dan hartanya untuk menghadang agresi militer Israel yang bengis dan kejam itu. Hukum berperang untuk mempertahankan agama dan wilayah yang diduduki musuh adalah seperti wajibnya shalat, zakat, puasa, dan haji.

Kita sadar bahwa perjuangan rakyat Palestina sudah berlangsung sangat lama, berat, dan menyakitkan. Perang yang tak mengenal jeda itu telah merenggut puluhan ribu jiwa, ratusan ribu orang yang terluka, dan kerugian harta benda yang tak ternilai besarnya. Maklum jika di antara mereka ada yang trauma, tak sedikit yang putus asa, bahkan tak kuasa menahan derita mereka pergi mereka pergi meninggalkan medan laga, mencari tempat atau Negara yang aman dan memulai hidup baru yang jauh kebisingan perang.
Itulah sebabnya, kaum Muslimin seluruh dunia harus membantu dan solider kepada mereka, baik dengan harta maupun jiwa. Setidak-tidaknya kita harus memberi dukungan doa. Percayalah, kemenangan pasti di tangan umat Islam. Kalau hari ini kalah, tak terlalu lama lagi mereka akan menang dan berjaya. Yakinlah, zionis Israel akan terusir dari tanah Palestina dalam keadaan hina. Allahu Akbar.

Tidak ada komentar: